Webkuliah.com – Buku 37 Masalah Populer Abdul Somad Free Download – Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Salam sehat. Semoga hari ini teman-teman sekalian tetap dalam lindungan Allah SWT dan diberikan kesehatan dan nikmat yang tidak putus-putus, aamiin. Pada artikel kali ini saya akan membahas buku yang ditulis oleh tuan guru kita yaitu Ustadz. H. Abdul Somad, Lc., MA. dengan judul buku 37 masalah populer. Buku tersebut bisa teman-teman download secara gratis diakhir artikel.
Baca Juga : Kisah Cinta Laila Majnun
Baca Juga : Syair Cinta Jalaludin Rumi
Pada artikel kali ini saya akan mencoba membahas tentang ilmu agama yang mana tentunya semua ini saya ambil dari buku 37 masalah populer yang ditulis oleh Ustadz. H. Abdul Somad, Lc., MA. Pada buku ini ada banyak masalah yang dibahas oleh sang ustadz. Buku ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada umat muslim tentang ilmu-ilmu agama yang selama ini banyak menjadi perdebatan. Sesuai dengan nama bukunya yaitu 37 masalah populer adalah masalah-masalah yang sering ditanyakan oleh para jamaah dan tidak menutup kemungkinan pertanyaan tersebut menjadi perdebatan. Sebagai umat muslim yang tidak boleh putus tali silaturahmi tentu kita dianjurkan untuk meninggalkan debat, namun dalam proses pencarian ilmu terkadang debat merupakan salah satu cara dalam mencari kebenaran, namun saat ini ada banyak umat sesama muslim saling berdebat namun sangat minim ilmu. Inilah hal yang sangat berbahaya bagi umat, karena berdebat tanpa ilmu sama saja tidak akan menghasilkan solusi, yang adalah kebalikannya yaitu menghasilkan masalah baru.
Ada banyak sekali permasalahan yang muncul di tengah umat muslim saat ini. Misalnya saja dalam perayaan maulid Nabi Muhammad SAW yang menjadi khilafiah antar ulama dalam menyikapinya. Ada lagi yaitu apakah ayah dan ibu nabi berada di neraka. Kemudian berdoa bersama ketika selesai shalat. Hal-hal tersebut tentu tidak asing bagi kita semua, dan menjadi satu momok penghancur silaturahmi. Berapa banyak orang berdebat mengenai hal tersebut dan berakhir putusnya silaturahmi. Sebenarnya khilafiah itu juga sudah ada sejak zaman nabi hingga kini. Bahkan ulama Imam Safii dan Hambali saja memiliki perbedaan, namun yang paling penting adalah ulama tersebut tidak saling menghina atau menyalahkan, tentu mereka saling memuji kemampuan antar ulama. Hal ini sangat berbeda sekali dengan umat saat ini yang berdebat tapi tidak saling menghargai perbedaan.
Buku yang ditulis oleh Ustadz. H. Abdul Somad, Lc., MA. ini mudah-mudahan bisa memberikan kita pengetahuan tentang adanya khilafiah dan tidak menjadikan kita berdebat dengan sesama muslim dan yang berbahaya lagi adalah putusnya tali silaturahmi antar umat. Buku yang ditulis beliau membahas beberapa masalah yaitu :
- Ikhtilaf dan Mazhab
- Bid’ah
- Memahami Ayat dan Hadits Mutasyabihat
- Beramal Dengan Hadits Dha’if
- Isbal
- Jenggot
- Kesaksian Untuk Jenazah
- Merubah Dhamir (Kata Ganti) Pada Kalimat “Allahummaghfir lahu”
- Duduk di Atas Kubur
- Azab Kubur Talqin Mayat
- Amal Orang Hidup Untuk Orang Yang Sudah Wafat
- Bacaan al-Qur’an Untuk Mayat
- Membaca alQur’an di Sisi Kubur
- Keutamaan Surat Yasin
- Membaca al-Qur’an Bersama
- Tawassul
- Khutbah Idul Fithri dan Idul Adha
- Shalat di Masjid Ada Kubur
- Doa Qunut Pada Shalat Shubuh
- Shalat Qabliyah Jum’at
- Bersalaman Setelah Shalat
- Zikir Jahr Setelah Shalat
- Berdoa Setelah Shalat
- Doa Bersama
- Berzikir Menggunakan Tasbih
- Mengangkat Tangan Ketika Berdoa
- Mengusap Wajah Setelah Berdoa
- Malam Nishfu Sya’ban
- ‘Aqiqah Setelah Dewasa
- Memakai Emas Bagi Laki-Laki
- Poto
- Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw
- Benarkah Ayah dan Ibu Nabi Kafir?
- as-Siyadah (Mengucapkan “Sayyidina Muhammad Saw”)
- Salaf dan Salafi
- Syi’ah.
Sebagai contoh saya ambil 1 pembahasan yang ada pada buku tersebut pada halaman 202 yaitu “Apakah Ayah dan Ibu Nabi berada di Neraka ?” Maka jawaban dari buku tersebut adalah sebagai berikut :
Allah Swt berfirman,
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيْنَ حَتّٰى نَبْعَثَ رَسُوْلًا
“Dan Kami tidak akan meng’azab sebelum Kami mengutus seorang rasul”. (Qs. Al-Isra’ [17]: 15).
فَإِنَّ الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ قَدْ دَلَّ عَلَى أَنَّ اللَّهَ لَا يُعَذِّبُ أَحَدًا إلَّا بَعْدَ إبْلَاغِ الرِّسَالَةِ فَمَنْ لَمْ تَبْلُغْهُ جُمْلَةً لَمْ يُعَذِّبْهُ رَأْسًا وَمَنْ بَلَغَتْهُ جُمْلَةً دُونَ بَعْضِ التَّفْصِيلِ لَمْ يُعَذِّبْهُ إلَّا عَلَى إنْكَارِ مَا قَامَتْ عَلَيْهِ الْحُجَّةُ الرساليةSesungguhnya al-Qur’an dan Sunnah menunjukkan bahwa Allah tidak mengazab seorang pun kecuali setelah sampainya risalah kepada mereka. Siapa yang tidak sampai risalah kepadanya secara keseluruhan, maka ia tidak diazab sama sekali. Siapa yang risalah sampai kepadanya secara keseluruhan tapi tidak terperinci, maka ia diazab hanya pada perkara yang ia ingkari saja
Adapun hadits,
عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَيْنَ أَبِي؟ قَالَ: «فِي النَّارِ»، فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ، فَقَالَ: «إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ
Dari Anas, sesungguhnya seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?”. Rasulullah Saw menjawab, “Di neraka”. Ketika laki-laki itu pergi, Rasulullah Saw memanggilnya, “ Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di neraka”. (HR. Muslim).
Yang dimaksud dengan bapak dalam hadits ini adalah paman Rasulullah Saw, yaitu Abu Thalib. Bukan Abdullah. Karena orang Arab biasa menyebut paman dengan sebutan (Abi). Abu Thalib masuk neraka karena tidak beriman setelah rasul diutus. Sedangkan Abdullah meninggal sebelum rasul diutus, maka ia termasuk ahlulfatrah; orang yang hidup sebelum rasul diutus.
Adapun hadits,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي أَنْ أَسْتَغْفِرَ لِأُمِّي فَلَمْ يَأْذَنْ لِي، وَاسْتَأْذَنْتُهُ أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأَذِنَ لِي»
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Aku memohon izin kepada Allah Swt akan mengizinkanku memohonkan ampun untuk ibuku. Tapi Ia tidak memberikan izin kepadaku. Aku meminta izin agar aku ziarah ke kuburnya. Ia mengizinkanku”. (HR. Muslim).
Hadits ini tidak menyatakan bahwa Aminah masuk neraka. Hadits ini hanya menyatakan bahwa Rasulullah Saw tidak diberi izin memohonkan ampunan. Tidak berarti kafir. Karena Allah Swt tetap mengizinkan ziarah ke kuburnya. Seandainya ia kafir, pastilah dilarang ziarah ke kuburnya.
Buku ini memiliki jumlah halaman sebanyak 247 halaman. Buku ini sangat bagus sekali kita baca karena menjelaskan permasalahan yang sering kita lihat dan dengar di masyarakat. Rujukan yang diambil dalam menulis buku ini tentu bukanlah ulama biasa, melainkan 4 ulama besar yaitu, Imam Safii, Imam Hambali, Hanafi dan Maliki. Kajian-kajian yang ada dalam buku ini juga tentunya tetap dalam ruang lingkup Ahlussunnah wal Jama’ah.
Bagi kita yang saat ini masih terus belajar mengenai agama, pasti akan menemui banyak sekali pertanyaan-pertanyaan. Dalam menjawab pertanyaan tersebut tentu kita harus bertanya pada yang ahlinya. Ahlinya yaitu para ulama itu sendiri. Maka dari itu kita sebagai umat sesama muslim jangan lagi terpancing dengan isu-isu seperti ini. Perdebatan tidaklah membuat hubungan kita menjadi lebih baik lagi, namun kebalikannya yaitu putusnya silaturahmi. Maka dari itu kita sebagai umat sesama muslim ayo saling merangkul jika terjadinya perbedaan pendapat.
Nah jika teman-teman ingin memiliki E-Book ini secara gratis, teman-teman bisa mendownload pada link yang saya lampirkan diakhir artikel. Semoga apa yang dituliskan oleh Ustadz bisa memberikan manfaat untuk kita. Aamiin
Jika ingin mendownload file klik Disini
Demikianlah artikel buku 37 masalah populer yang bisa saya berikan disini, semoga apa yang menjadi perdebatan saat ini tidak terus berlanjut di tahun berikutnya. Marilah kita berlapang dada dalam menyikapi perbedaan tersebut, yang penting adalah semua jawaban-jawaban dalam buku tersebut masih dalam Ahlussunnah wal Jama’ah.