Kumpulan Syair Nasehat Jalaludin Rumi – Siapa yang tidak kenal dengan Jalaludin Rumi. Rumi merupakan penyair yang memberikan nasehat kehidupan. Banyak sekali nasehat yang bisa kita ambil dari kisah-kisah yang dituliskan oleh Rumi. Berikut adalah nasehat-nasehat dari syair-syair yang dibuat oleh Jalaudin Rumi. Semoga bermanfaat.
Hidup di dunia hanyalah sementara, tiada yang abadi di dunia ini. Banyak orang yang lalai karena tipu daya dunia yang begitu mempesona. Keindahan dunia sangat “berbahaya” bagi siapa saja yang terperdaya. Dalam hidup ini diperlukan pedoman yang sangat kuat. Agama adalah pedoman bagi siapa saja yang hidup di dunia dan mau berfikir betapa hebatnya “pencipta alam semesta“. Nasehat adalah salah satu cara agar manusia sadar akan tipu daya dunia. Nasehat bisa menjadikan orang yang lalai menjadi sadar, tidak terkecuali nasehat-nasehat yang dibuat oleh Jalaludin Rumi melalui syair-syairnya. Jalaludin Rumi dikenal sebagai penyair yang sangat mahsyur di dunia. Bahkan tidak jarang syair-syairnya menjadi favorit banyak orang karena sangat menyentuh hati. Berikut adalah syair-syair nasehat yang pernah dibuat oleh Jalaludin Rumi :
Baca Juga : Nasehat Kehdiupan Islami
Syair-Syair Jalaludin Rumi
Seseorang hendaknya tidak berputus asa pada Tuhan. Karena harapan adalah langkah pertama menuju jalan keselamatan.
Jangan seorangpun terperdaya oleh rasa bangga.
Rumi menjelaskan bahwa bangga merupakan suatu sikap yang dapat menghancurkan kehidupan. Bangga sangat dekat dengan kesombongan. Tidak jarang orang yang terlalu bangga dengan apa yang sudah dia kerjakan berujung pada kesombongan. Maka dengan ini Rumi berpesan agar jangan terperdaya dengan rasa sombong.
Janganlah berputus asa, karena tidak ada yang berputus asa dari kasih sayang Allah, kecuali orang-orang kafir (QS. Yusuf : 87)
Rumi berpesan kepada seluruh manusia agar tidak berputus asa pada kesedihan akan doa yang belum dikabulkan oleh Allah. Teruslah meminta kepadaNya. Jangan berputus asa, kecuali orang-orang kafir.
Dunia ini bagaikan sebuah cermin yang melalui cermin itu engkau melihat citra diri.
Hindari ketenaran dan jangan pamerkan dirimu. Pertahankan kesederhanaan dan rindukan ketiadaan. Dengan cara ini, kau akan dilindungi dari kutukan dan gangguan dalam kebebasanmu.
Orang yang memamerkan kecantikannya di pasar akan mengundang masalah. Sikap ini mengundang kutukan. Baik kawan maupun lawan akan mencari kehancurannya, meskipun dengan cara berbeda. Kawan akan memberikan pujian berlebihan. Lawan akan berupaya dengan dengki. Salah satunya jalan untuk mengatasi bahaya ini adalah melalui pembebasan dari rantai keberadaan.
Pada nasehat ini Rumi menegur pada wanita yang sombong akan kecantikannya. Mereka tidak sadar jika Allah berkehendak, kapanpun mereka bisa terlihat jelek. Dan Rumi juga mengingatkan kepada kita semua untuk tidak terlalu mencintai dunia dan seisinya.
Baca Juga : Biografi Jalaludin Rumi
Barang siapa yang kemaksiatannya berupa syahwat, maka berharaplah ada taubat pada dirinya. Sesungguhnya Nabi Adam as pernah bermaksiat mengikuti syahwatnya lalu diampuni oleh Allah SWT. Tapi, jika kemaksiatannya berupa kesombongan, maka khawatirlah laknat terhadap pelakunya. Sesungguhnya iblis bermaksiat menuruti kesombongannya, lalu dilaknat oleh Allah SWT.
Rumi mengingatkan kepada kita semua untuk tidak sombong. Karena Kesombongan akan menghancurkan kita. Sungguh iblis dilaknat di dalam neraka karena kesombongannya.
Pergilah ke tanah pemakaman.
Duduk sejenak dalam keheningan.
Dengarkan suara-suara mereka yang terdiam.
Kematian merupakan suatu yang pasti terjadi pada siapa saja yang bernyawa. Rumi mengingatkan kepada kita agar kita sadar akan kematian. Dalam syairnya Rumi menjelaskan bahwa suara-suara para mayat sedang disiksa dan sedang menikmati syurga sangat “terdengar” pada tanah pemakaman.
Ketahuilah, bahwa kehidupan dunia ini hanya main-main dan senda gurau belaka. Dan sesungguhnya kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa.
Maka, apakah kamu tidak memahaminya ?
Baca Juga : Kisah Cinta Laila Majnun
Maka selama engkau mengalami rasa sakit dan menyesal di dalam diri, itu adalah bukti cinta dan kebaikan Allah SWT.
Rumi mengatakan bahwa Allah SWT sangat cinta dengan kita, kita saja yang tidak menyadari itu.
Di dunia ini setiap orang disibukkan dengan sesuatu. Sebagian sibuk dengan cinta pada perempuan. Sebagian sibuk dengan harta benda. Sebagian sibuk dengan bagaimana mendapatkan uang. Sebagian lagi sibuk dengan ilmu.
Kehilangan itu sangat menyakitkan. Apalagi kehilangan ayat yang sudah dihafal. Sungguh, hal itu sangat menyakitkan. Maka dari itu cukuplah hilang hafalan Al-Quran saja dari dada sesorang yang hafal maupun yang masih menghafal sebagai siksa atas kemaksiatan yang ia pernah lakukan.
Allah SWT hanya akan mengabulkan doa umatnya disaat umanyaNya tersebut memang sudah membutuhkannya.
Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ?
Jika kita malu dekat dengan Allah karena banyak dosa, maka mendekatlah sebagi pendosa. Insha Allah, Allah memaafkan dosamu walaupun setinggi gunung sebesar dunia, sebesar apapun itu. Karena Allah maha pemaaf. Allah tidak pernah putus asa memaafkan umatNya. UmatNya saja yang sering putus asa memohon ampun kepadaNya.
Baca Juga : Syair Cinta Jalaludin Rumi
Bagaimana sobat kuliah ? Apakah nasehat-nasehat dari Rumi menyentuh hati kita ? atau kita merasa tersindir dengan syair-syairnya ? Mudah-mudahan semua nasehat tersebut dapat merubah sikap dan hidup kita menjadi lebih baik lagi. Aaminn Ya Rabbal ‘Alamin.
Itulah beberapa Kumpulan Syair Nasehat Jalaludin Rumi pada postingan kali ini. Semoga Bermanfaat ya sobat kuliah. Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh