11 Dampak Buruk Menggunakan Sosial Media – Saat ini dampak buruk Sosial media bagi para pengguna terutama anak-anak sangat mengerikan. Kita secara langsung tidak sadar jika anak-anak kita memang sudah kecanduan menggunakan sosial media, bahkan hasil penelitian yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2016 menunjukan data pengguna sosial media di Indonesia mencapai 71,6 juta untuk pengguna facebook, 19,9 juta untuk pengguna instagram dan 14,5 juta pengguna youtube. Tentu hal ini menjadi satu hal yang sangat menarik karena penduduk Indonesia mengerti tentang kehidupan digital. Tapi tahukah anda dibalik keseruan menggunakan sosial media, ada dampak negatif yang harus kita waspadai, terutama untuk anak-anak yang semestinya belum waktunya menggunakan sosial media ataupun smartphone. Berikut adalah dampak negatif dari penggunaan sosial media:
1. Kecanduan Smartphone
Dampak negatif yang pertama adalah kecanduan smartphone. Mengapa ? karena mayoritas pengguna sosial media menggunakan smartphone untuk mengaksesnya. Tentu hal ini membuat kita menjadi terlalu ketergantungan terhadap smartphone. Karena sosial media saat ini menyajikan banyak sekali aplikasi untuk membuat video yang mana video tersebut nantinya akan di upload di sosial media. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa memang sosial media ini sangatlah asik karena kita bisa berinteraksi dengan siapa saja kapan saja tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat.
Bagi sebagian orang tua, memiliki anak yang pintar dalam menggunakan smartphone dan sosial media tentu menjadi hal yang “membanggakan” bagi mereka, padahal mereka tidak sadar sudah merusak otak anaknya sendiri sejak dini. Karena memang otak anak belum bisa memilah mana yang baik dan buruk untuk kehidupannya, maka jangan kaget kalau anak-anak saat ini sangat kecanduan dengan smartphone.
Baca Juga : 6 Kesalahan Menggunakan Masker
2. Merusak Saraf Otak
Tahukah anda semenjak melambungnya penggunaan sosial media, jasa psikolog sangatlah perlu. Hal ini dikarenakan otak anak sudah kecanduan dengan sosial media yang sangat menarik baginya. Jika hal ini terus menerus dilakukan, maka tinggal menunggu waktu saja untuk melihat orang tersebut rusak saraf pada otaknya. Tentu hal ini menjadi bahaya tersendiri bagi orang tua yang memiliki anak, karena anak-anak lebih rentan terhadap rusaknya saraf. Maka, hindarilah penggunaan sosial media terlalu berlebih, terutama pada anak-anak.
3. Banyak Terjadinya Penculikan
Dunia saat ini tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu, semua orang bisa melakukan interaksi apapun dengan siapapun dan dimanapun mereka berada. Hal ini menjadi satu hal yang harus kita waspadai bersama, karena anak-anak usia remaja yang sedang masa puber, mereka cenderung menggunakan sosial media untuk mencari pasangan. Hal ini tentu bisa menjadi modus awal terjadinya penculikan. Banyak oknum saat ini yang menggunakan sosial media untuk mengelabuhi anak-anak remaja dengan membuat akun sosial media palsu. Mereka umumnya menggunakan foto orang lain yang terlihat cantik dan tampan untuk menarik perhatian lawan jenisnya, sehingga lawan jenis akan merespon chat yang dikirim oleh pelaku. Jika lawan jenis sudah masuk perangkap pelaku dengan menjanjikan sesuatu jika ketemu dan sebagainya, maka inilah modus yang banyak digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menculik anak-anak remaja.
4. Banyak Terjadinya Perampokan
Tidak sedikit korban yang perampokan bermula dari sosial media. Ya, modusnya hampir sama dengan modus penculikan. Mereka akan membuat akun palsu, kemudian mereka akan membuat lawan jenis tertarik kepadanya, hingga nantinya pelaku akan mengajak ketemuan diluar. Pada saat inilah pelaku biasanya melancarkan aksinya. Pelaku biasa membawa temannya untuk merampok orang yang sudah menjadi target mereka. Khususnya mereka yang masih remaja, karena sangat mudah sekali di iming-imingi sesuatu yang mereka suka.
Baca Juga : 10 Pekerjaan Dan Peluang Bisnis Di Musim Pandemi Covid 19
5. Terjadinya Cyberbullying
Kasus bully di Indonesia saat ini sangat banyak sekali, tidak sedikit korban bully bermula dari sosial media. Sosial media menjadi sasaran empuk bagi netizen yang tidak suka atau tidak senang dengan seseorang. Netizen bisa dengan sangat bebas mengkomentari postingan orang lain dengan hujatan yang sangat keji. Tidak sedikir korban bully merasa malu di sosial media hingga menimbulkan trauma berkepanjangan. Bully juga bisa berlanjut di dunia nyata. umumnya mereka yang saling ejek di sosial media, bully tersebut tetap berlanjut di kehidupan nyata, dan tidak sedikit kasus bully ini dibarengi dengan kekerasan fisik.
6. Masuk Penjara
Kita sudah terbiasa dengan yang namanya sosial media. Hal ini disebabkan sosial media sangatlah menyenangkan digunakan. Tapi, ada hal negatif yang sering kita temui yaitu ejekan-ejekan yang bermula dari candan. Banyak sekali orang yang membuat status ataupun mengupload foto kemudian berlanjut di kolom komentar. Terkadang teman sosial media ini membuat kita tidak sadar diri hingga terkadang muncul komentar kita yang menghina, mencaci maki atau bahkan mencemarkan nama baik. Tentu hal ini menjadi bomerang untuk kita semua, karena saat ini ada UU ITE yang melindungi pengguna sosial media dan juga memenjarakan orang-orang yang melanggarnya. Maka, berhati-hatilah ketika kita menggunakan sosial media untuk mengupload foto, status, video, ataupun berkomentar.
7. Pencurian Data Digital Pribadi
Jika kita menggunakan sosial media, maka berhati-hatilah dengan tidak mengupload data pribadi dengan lengkap. Sosial media sendiri seperti facebook telah terjadi pencurian data yang digunakan untuk kepentingan segentir orang ataupun kepentingan politik. Data facebook sendiri pernah terjadi skandal pencurian data yang digunakan untuk kepentingan politik. Tentu hal ini menjadi kerugian besar bagi pengguna, karena data mereka digunakan tanpa izin. Maka, berhati-hatilah dalam mengupload foto, biodata diri ataupun video. Karena data digital di sosial media sangat berbahaya jika di posting.
8. Melatih Anak Bermain Judi
Pernahkan anda tahu permainan Poker ? ya, dulu permainan ini sangatlah banyak peminatnya, tidak terkecuali anak-anak. Tahukah anda jika poker adalah permainan judi ? ya, poker adalah permainan judi secara online yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Tentu jika anak kita suka bermain sosial media, maka secara tidak langsung kita “mengajari mereka” untuk bermain judi sejak dini. Maka jangan kaget jika nantinya anak kita terbiasa bermain judi.
9. Membuat Anak Malas Belajar
Karena teralau sering bermain sosial media, banyak anak yang menjadi malas belajar, tentunya belajar adalah sesuatu yang tidak menarik atau bahkan membosankan. Maka jika ini terus terjadi hingga kecanduan, maka bukan tidak mungkin anak akan menjadi malas sekolah dan belajar. Karena mereka merasa dunia mereka bukanlah di sekolah, melainkan di sosial media.
10. Prostitusi Online
Dunia teknologi memang merubah semua kegiatan manusia, tidak terkecuali adalah prostitusi online. Banyak saat ini prostitusi tidak lagi menjajakan diri di jalan, melainkan dengan sosial media. Para PSK ataupun mucikari biasanya akan mengupload foto-foto seksi agar orang lain menjadi tertarik untuk menggunakan PSK tersebut. Tentu hal ini akan menjadi berbahaya jika anak kita melihat postingan-postingan tersebut, bukan tidak mungkin akan kita juga akan terjerumus kedalam dunia gelap tersebut.
Baca Juga : 10+ Aplikasi Untuk Kaum Milenial Yang Harus Di Install Di Smartphone
11. Penipuan
Tidak sedikit oknum yang menipu menggunakan sosial media. Biasanya mereka melakukan aksi tersebut dengan mengambil alih akun sosial media orang lain. Kemudian pelaku melakukan aksinya dengan chat orang terdekat si pemilik sosial media. Mereka biasanya berpura-pura meminta bantuan pulsa ataupun uang tunai di transfer untuk kepentingan yang mendesak. Maka berhati-hatilah jika ada teman sosial media kita meminjam uang dengan cara chat. Jika mereka benar teman anda, ajaklah untuk jumpa tatap muka, maka itu akan meyakinkan kita untuk memberikannya pinjaman uang.
Itulah beberapa dampak negatif menggunakan sosial media jika kita menggunakan sosial media. Namun, bukan berarti sosial media tidak boleh kita gunakan. Gunakanlah sosial media dengan cerdas agar tidak menjadi bomerang bagi penggunanya. Akhir kata, semoga postingan ini bermanfaat untuk kita semua.